Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, arthos yang artinya segmen/ruas dan poda yang artinya kaki. Jadi,
Arthropoda
adalah hewan berkaki ruas. Semua jenis hewan yang termasuk filum
arthropoda memiliki tubuh dan kaki yang berruas-ruas. Tubuhnya tertutup
dengan kitin sebagai rangka luarnya.
Filum
Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan mirip lainnya.
Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku.
Empat dari lima bagian dari spesies hewan adalah
Arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal Cambrian.
Arthropoda
biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, serta
termasuk berbagai bentuk simbiotis dan parasit. Hamper 90% dari seluruh
jenis hewan yang diketahui orang adalah
Arthropoda.
Arthropoda dianggap berkerabat dekat dengan
Annelida, contohnya adalah
Peripetus di Afrika Selatan.
Sistem tubuh filum
Arthropoda adalah:
1). Pencernaan : saluran pencernaan dari mulut sampai anus.
2). Pernapasan : Insang pada hewan air dan trakea pada hewan darat. Tetapi sebagian besar bernapas dengan
trakea. Udara masuk ke dalam system pernapasan melalui celah kecil yang disebut
spirakel. Udang bernapas dengan insang, sedangkan laba-laba bernapas dengan paru-paru buku.
3). Transport : Peredaran darah terbuka. Jantung terletak di
bagian tubuh atas yang memompa darah ke bagian dalam tubuh. Darah lalu
kembali ke jantung secara difusi.
4). Sistem saraf : Jaringan saraf tetapi bukan otak dan kepala.
5). Pengeluaran : Sampah dikeluarkan melalui nefridia.
Beberapa ciri-ciri umum
Arthropoda, antara lain sebagai berikut.
1). Semua
Arthropoda memiliki perpanjangan tubuh (
apendiks) bersendi, termasuk kaki dan antenanya. Dengan adanya sendi dan perpanjangan tubuh, maka
arthropoda dapat bergerak lebih bebas dan lentur.
2). Tubuhnya simetri bilateral dan bersegmen-segmen. Pada beberapa
spesies, segmen tubuh ada yang menyatu membentuk kepala, dada, dan
perut.
3). Semua
Arthropoda memiliki kepala yang terpisah dengan dada. Namun, udang dan laba-laba memiliki kepala dan dada yang menyatu membentuk
sepalotoraks.
4). Memiliki rangka luar (
eksoskeleton) yang terbuat dari kitin.
5). Memiliki mata majemuk. Mata majemuk (
faset) terdiri dari ribuan satuan penyusun mata yang disebut
omatidium. Beberapa jenis
Arthropoda memiliki mata berlensa tunggal yang disebut
oselus yang hanya dapat membedakan keadaan gelap dan terang.
6). Alat pengeluaran arthropoda darat berupa
buluh malpigi.
Anthropoda dapat dibagi menjadi 4 subfilum sebagai berikut:
- A. Crustacea
Crustacea adalah suatu kelompok besar dari
arthropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang
terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok
ini mencangkup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting,
udang, udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan akuatik,
hidup di air tawar atau laut, walaupun beberapa kelompok telah
beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Mayoritas
dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan
hidup dengan menumpang pada inangnya.
Ciri-ciri
crustacea adalah sebagai berikut:
1). Tubuh c
rustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas
sefalotoraks
(kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior
(ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung
belakang)nya sempit.
2). Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:
a). 2 pasang antenna
b). 1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya
c). 1 pasang maksila
d). 1 pasang maksilliped
3). Maksilla dan maksilliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut.
4). Alat gerak berupa 5 pasang kaki (satu pasang setiap ruas pada
abdomen) pada cephalothoraks dan berfungsi untuk berenang, merangkak
atau menempel di dasar perairan.
5). Tiap segmen tubuh ditutupi karapaks.
Sistem organ
crustacea adalah sebagai berikut:
1). Sistem Pencernaan
Makanan
Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan
esophagus,
lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki
kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala dan dada di kedua
sis abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang
melalui alat ekskresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam
kepala.
2). Sistem Saraf
Susunan saraf
Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antenna (alat paraba),
statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai.
3). Sistem Peredaran Darah
System peredaran darah
Crustacea disebut peredaran darah
terbuka. Artinya darah beredar tanpa melaui pembuluh darah. Darah tidak
mengandung hemoglobin, melainkan hemosiasin yang daya ikatnya terhadap
O2 (oksigen) rendah.
4). Sistem Pernafasan
Pada umumnya
Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali
Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
5). Alat Reproduksi
Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberap
Crustacea
rendah. Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga.
Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima.
Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).
Dalam pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit.
Udang dewasa melakukan ekdisis dua minggu sekali. Selain itu udang mampu
melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota tubuhnya). Misalnya:
uadang akan memutuskan sebagian pangkal kakinya, bila kita menangkap
udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali
melalui proses regenerasi.
Klasifikasi
Crustacea adalah sebagai berikut:
Berdasarkan ukuran tubuhnya
Crustacea dikelompokkan sebagai berikut:
1).
Entomostraca (udang tingkat rendah)
Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusunan zooplankton, adalah melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.
Hewan ini dikelompokan menjadi emapt ordo, yaitu:
a).
Branchiopoda
Contohnya:
Daphnia pulex dan
Asellus aquaticus.
Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu penyusun zooplankton. Pembiakan berlangsung secara
Parthenogenesis.
b).
Ostracoda
Contoh:
Cypris candida, Codona suburdana.
Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
c).
Copecoda
Contoh:
Argulus indicus, Cyclops.
Hidup dia ir laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya jelas.
d).
Cirripedia
Contoh: Lepas atau
Bernakel, Sacculina.
Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau benda lain.
Cirripedia ada yang bersifat parasit. Cara hidup
Cirripedia
beraneka ragam. Salah satu diantaranya adalah Bernakel yang terdapat
pada dasar kapal, perahu dan tiang-tiang yang terpancang di laut atau
mengapung di laut.
2).
Malakostraca (udang tingkat tinggi)
Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas
sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen).
Hewan ini dikelompokan dalam tiga ordo, yaitu:
a).
Isopoda
Tubuh pipih,
dorsiventral, berkaki sama.
Contoh:
-
Onicus asellus (kutu perahu)
-
Limnoria lignorum
Keduanya adalah pengerek kayu.
b).
Stomatopoda
Contoh:
Squilla empusa (udang belalang).
Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna
yang mencolok. Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi
dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.
c).
Decapoda (si kaki sepuluh)
Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai
sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya
bagi kehidupan manusia. Decapoda banyak digunakan sebagai sumber
makanan yang kaya denganprotein. Contohnya adalah udang, kepiting, ketam
dan rajungan. Kepala – dada menjadi satu (
Cephalothorax) yang
ditutupi oleh karapakx. Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki
sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh. Hidup di air tawar, dan
beberapa yang hidup di laut.
Beberapa contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu:
- Udang
- Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak dibudidayakan.
- Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan banyak dibudidayakan.
- Cambarus virillis (udang air tawar)
- Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut.
- Palaemon carcinus (udang sotong)
- Ketam
- Portunus sexdentatus (kepiting)
- Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp.
- Scylla serrata (kepiting)
- Birgus latro (ketam kenari)
Peranan
Crustacea bagi kehidupan manusia
Jenis
Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain:
1). Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, missal udang, lobster dan kepiting.
2). Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota
Branchiopoda, Ostracoda dan
Copepoda.
Sedangkan beberapa
Crustacea yang merugikan antara lain:
1). Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota
Isopoda.
2). Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota
Cirripedia dan
Copepoda
3). Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
- B. Hexapoda / Insecta
Insekta berasal dari bahasa latin, insecti yang berarti serangga. Insekta termasuk salah satu anggota dari
fillum Arthropoda.
Banyak anggota insekta yang dapat ditemukan disekitar kita misalnya
lalat, kupu-kupu, kecoak, jangkrik, semut, nyamuk dan belalang. Anggota
insekta sangat beragam, tetapi memiliki ciri khusus, yaitu kakinya
berjumalah enam buah, sehingga disebut juga hexapoda (
hexa = enam,
podos
= kaki). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada, dan
perut. Insekta merupakan satu-satnya invertebrate yang dapat terbang,
dengan ukuran tubuh yang beragam. Dengan habitata yang sangat luas
insekta mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Peranan
yang menguntungkan anatar lain: penyerbukan tanaman oleh lebah atau
insekta lain, tetapi ada juga yangmerugukan misalnya: wereng coklat
menyerang hektaran tanaman padi.
Insekta memiliki beberapa ciri antara lain:
1). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu
kaput (kepala),
toraks ( dada), dan
abodemen (perut).
2). Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga pasang dan berfungsi untuk berjalan.
3). Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen
ketiga di daerah dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada
yang tidak memiliki sayap.
4). Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang
hidup sebagai parasit dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia),
serta bersimbiosis dengan organisme lain.
5). Alat pernapasan insekta berupa trakea.
6). Alat ekresi berupa
tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.
7). System sirkulasinay terbuka.
8). Organ kelamin insekta berumah uda artinya insekta jantan dan
insekta betina terpisah, alat kelaminnya terletak pada segmen terakhir
dari abodemen.
9). Fertilasi terjadi secara internal.
10). Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.
System organ insekta/
Hexapoda antara lain:
1). Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari depan
prothoraks, mesothoraks, dan
metathoraks
dan pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya terdapat
mesothoraks dan metathoraks. Pada insekta yang bersayap sepasang, sayap
belakangnya mereduksi, mengecil dan disebut halter yang berfungsi
sebagai alat keseimbangan. Tubuh insekta diperkuat dengan rangka luar
atau eksoskelet dari chitine.
Susunan kaki pada insekta terdiri dari ruas-ruas yaitu:
a). Panggul (
coax)
b). Gelang paha (
trokanter)
c). Paha (
femur)
d). Ruas betis (
tibia)
e). Ruas-ruas kaki (
tarsus)
2). Perut (
abdomen)
Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen
ditemukan lengkap, tetapi pada bentuk dewasa segmen dibagian poeterior
menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa tidak berkaki
tetapi ada stadium larva mempunyai kaki. Pada abdomen terdapat spirakel,
yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi internal
terdiri beberapa system organ yang kompleks, yaitu system pencernaan,
system pernapasan, system sirkulasi, system peneluaran zat, dan system
saraf.
a). Sistem Pencernaan
Insekta memiliki system pencernaan yang lengkap dan organ yang jelas untuk perombakan makanan dan penyerapan zat-zat makanan.
b). Sistem Pernapasan
Insekta bernapas dengan system trakea yang berupa tabung bercabang
yang dilapisi kitin. Oksigen masuk secara langsung dari trakea ke
sel-sel tubuh. System trakea membuka ke bagian luar tubuh melalui
spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan menutup untuk mengatur
aliran udara dan membatasi hilangnya air.
c). Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi insekta berupa system sirkulasi terbuka dengan organ
sebuah jantung pembuluh yang berfungsi mempompa hemolimfa melalui sinus
homosol (rongga tubuh).
d). Sistem Pengeluaran Zat (Ekskresi)
Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus melphigi yang melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.
e). Sistem Saraf
Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan
beberapa ganglia segmental. Beberapa segmen ganglia anterior menyatu
membentuk otak yang terletak dekat dengan anten, mata, dan organ indera
lain yang terpusat dikepala.
Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insecta digolongkan menjadi 2, yaitu sebagai berikut.
1). Apterygota, tidak bersayap dan tidak mengalami metamorfosis. Contoh:
Lepisma sacharina (kutu buku).
2). Pterygota, mempunyai sayap. Pterygota terbagi atas 2 kelompok sebagai berikut.
a). Eksopterygota (metamorfosis tidak sempurana)
Metamorfosis tidak sempurna (nemimetabola), tidak ada perbedaan
bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap perkembangannya adalah:
Telur - larva - dewasa.
Eksopterygota terdiri dari 4 ordosebagai berikut.
(1).
Orthoptera, contoh: belalang daun, kecoa.
(2).
Isoptera, contoh: capung.
(3).
Hemiptera, contoh: walang sangit.
(4).
Homoptera, contoh: wereng.
b). Endopterygota (metamorfosis sempurna)
Metamorfosis sempurna, terdapat perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap perkembangannya adalah:
Telur - larva (ulat) - kepompong (pupa) - dewasa (imago).
Endopterygota terdiri dari 6 ordo sebagai berikut.
(1).
Coleoptera, contioh: kunang-kunang.
(2).
Diptera, contoh: nyamuk, lalat.
(3).
Hymenoptera, contoh: lebah madu.
(4).
Siphonoptera, contoh: kutu kepala.
(5).
Lepidoptera, contoh: kupu-kupu.
(6).
Neuroptera, contoh: undur-undur.
Peranan Insekta / hexapoda yang menguntungkan adalah:
- Kupu-kupu atau lalat dapat membantu mempercepat proses penyerbukan pada tanaman berbuah.
- Penghasil madu, yaitu lebah (Apis indica)
- Penghasil bahan kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori).
Peranan insekta yang merugikan menusia adalah:
- Vektor beberapa penyakit pada manusia, misalnya Plasmodium, penyebab penyakit
- Menimbulkan gangguan pada manusia, misalnya kutu kepala (Pediculus capitis)
- Sebagai hama tanaman pangan, misalnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), walang sangit (Leptocorisa acuta)
- Perusak gabah, oleh kutu gabah (Rhyzoperta doninica).
- Perusak produk berbahan buku alam, misalnya rayap (Helanithermis sp.),
dapat menghancurkan kayu-kayu karena didalam ususnya terdapat Protozoa
yang bersimbiosis yaitu Trichonympha yang menghasilkan enzim pengurai
selulosa, dan kutu buku Lepisma sacharina).
- C. Myriapoda
Myriapoda adalah gabungan dari kelas
Chilopoda dan
Diplopoda
dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua
pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan
abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan
habitat di darat terutama tempat yang benyak mengandung sampah, misalnya
kebun dan di bawah batu-batuan.
Ciri-ciri
Myriapoda
1). Tubuh bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.
2). Pada setiap ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki.
3). Pada kepala terdapat 2 kelopak mata tunggal (
ocellus), 1 pasang antena dan alat mulut.
4). Susunan saraf tangga tali.
5). System pernapasan dengan trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya untuk keluar masuknya udara.
6). System peredaran darah terbuka.
7). Alat kelamin jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara bertelur.
8). Hidup di darat, misal di bawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembab lainnya.
Klasifikasi
Myriapoda:
Dalam penggolongannya myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas yakni:
1). Kelas Chilopoda
Contoh: kelabang:
Lithobius forticatus dan
Scolopendra morsitans.
Ciri-ciri
Chilopoda:
a). Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang
beruas-ruas (15 – 173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki,
kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya.
Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa”
(maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala
terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua
kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa
insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
b). Alat pencernaan makanannnya sudah sempurna artinya dari mulut
sampai anus. Alat ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.
c). Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hamper pada setiap ruas.
d). Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/ timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Kelas ini sering disebut Sentipede.
2). Kelas Diplopoda
Contoh: kaki seribu (
Julus nomerensis)
Ciri-cirinya
Diplopoda:
a). Tubuhnya berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100
segmen) terdiri atas kepala dan bahan. Setiap segmen (ruas) mempunyai
dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada
ruas ke tujuh, satu atau kadua kaki mengalami modifikasi sebagai oragan
kopulasi.
b). Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok meta tunggal.
c). Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.
d). Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.
e). Alat ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.
- D. Chelicerata
Chelicerata merupakan subfilum paling besar dalam Arthropoda, terdiri dari kelas
Arachnida dan
Horseshoe crab (mimi).
Arachinida
Anggota
Arachnida meliputi kalajenking, laba-laba, tungau
atau caplak. Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan
menusia, hewan dan tumbuhan.
Archnida bersifat karnivora sekaligus prodator. Tempat hidupnya adalah di darat.
Ciri-ciri
Arachnida :
1). Tubuh terbagi atas kepala-dada (
sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan dengan jelas, kecuali
Acarina.
2). Pada bagian kepala-dada tidak terdapat antenna, tetapi mempunyai beberapa pasang mata tunggal, mulut,
kelisera dan
pedipalpus.
3). Mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada.
4). Alat ekskresi dilengkapi dengan saluran
malphigi dan kelenjar
coxal.
5). Alat pernapasan berupa
trakea, paru-paru buku atau insang buku.
6). Alat kelamin jantan dan betina terpisanh, lubang kelamin
terbuka pada bagian anterior abdomen, pembuahan internal (di dalam).
7). System saraf tangga tali dengan ganglia dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan pasangan-pasangan ganglia
8). Alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuiakan untuk mengisap serta memiliki kelenjar racun.
9). Habitat (tempat hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit.
- a. Scorpionida
Contohnya:
- Kalajengking (
Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp)
- Ketonggeng (
Buthus)
Hewan ini memiliki perut beruas0ruas dan ruas terakhir berubah manjadi alat pembela diri.
- b. Arachnoida
Contohnya adalah segala macam laba-laba, antara lain :
- Laba-laba jarring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan)
- Laba-laba primitive
Liphistius (di rimba Asia Tenggara)
- Laba-laba penjerat (di Malaysia)
- Laba-laba pemburu (di Meksiko)
- Laba-laba srigala
- Laba-laba beracun
Latrodectes natans dan
Laxosceles recluse
- Tarantula (
Rhechostica hentz)
Umumnya laba-laba mempunyai perut tidak beruas-ruas.
- c. Aracina
Contohnya:
- Caplak kudis (
Sacroptes scabiei)
- Caplak unggas (
Dermanyssus)
- Caplak sapi (
Boophilus annulatus)
- Ungau (
Dermacentor sp.)
Ciri khas yang terdapat pada tubuh hewan ini adalah tubuh tidak
berbuku-buku, umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia.
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga
terutama serangga hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak merugikan
manusia terutama hewan
Acarina misalnya:
- Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
- Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.
Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjinga dan kucing.