Pendahuluan
Nemathelminthes
berasal dari kata nematos yang berari benang dan helminthes yang berarti
cacing. Jadi arti harfiahnya adalah cacing benang. Namun, cacing ini lebih
terkenal dengan ebutan cacing gilik karena betuknya yang gilik atau bulat
memanjang.
II.
Defenisi
Nemathelminthes (dalam bahasa yunani,
nema= benang, helminthes= cacing) disebut sebagai cacing gilig karena tubuhnya
berbentuk bulat panjang atau seperti benang. Nemathelminthes sudah memiliki
rongga tubuh meskipun bukan rongga tubuh sejati.
Cacing dewasa memiliki
pseudocoelom (tabung dalam tabung), sebuah ruang tertutup yang berisi
cairan berfungsi sebagai rangka hidrostatik, membantu dalam peredaran dan
penyebaran sari makanan. Oleh karena memiliki rongga
tubuh semu, Nemathelminthes disebut sebagai hewan Pseudoselomata.
Filum Nemathelminthes terdiri dari
bebrapa ratus ribu spesies, kebanyakan hidup bebas meskipun beberapa ada yang
parasit. Nematoda kurang dalam sistem peredaran darah namun memiliki sistem
pencernaan yang berkembang dengan baik.
III.
Ciri-ciri
Nemathelminthes umumnya berukuran
mikroskopis, meskipun ada yang panjang nya sampai 1 meter. Individu betina
berukuran lebih besar daripada individu jantan. Tubuh berbentuk bulat panjang
atau seperti benang dengan ujung-ujung yang meruncing.
Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi
kutikula untuk melindungi diri. Kutikula ini lebih kuat pada cacing parasit
yang hidup di inang daripada yang hidup bebas. Kutikula berfungsi untuk
melindungi dari dari enzim pencernaan inang.
Nemathelminthes memiliki sistem percenaan
yang lengkap terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus. Mulut terdapat pada
ujung anterior, sedangkan anus terdapat pada ujung posterior. Beberapa
Nemathelminthes memiliki kait pada mulutnya.Nemathelminthes tidak memiliki
pembuluh darah. Makanan diedarkan ke seluruh tubuh melalui cairan pada
pseudoselom.Nemathelminthes tidak memiliki sistem respirasi, pernapasan
dilakukan secara difusi melalui permukaan tubuh. Organ reproduksi jantan dan
betina terpisah dalam individu berbeda.
Nemathelminthes hidup bebas atau parasit
pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Nemathelminthes yang hidup bebas berperan
sebagai pengurai sampah organik, sedangkan yang parasit memperoleh makanan
berupa sari makanan dan darah dari tubuh inangnya. Habitat cacing ini berada di
tanah becek dan di dasar perairan tawar atau laut. Nemathelminthes parasit
hidup dalam inangnya.
IV.
Klasifikasi
Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas,
yaitu Nematoda dan Nematophora. Pada uraian berikut akan dibahas beberapa
spesies dari nematoda yang merupakan parasit bagi manusia
a. Ascaris lumbricoides (cacing perut)
Ascaris adalah
salah satu contoh cacing gilig parasit, tidak punya segmentasi tubuh dan
memiliki dinding luar yang halus, bergerak dengan gerakan seperti cambuk.
Cacing ini hidup di dalam usus halus manusia sehingga sering kali disebut
cacing perut.
Ascaris lumbricoides merupakan hewan
dioseus, yaitu hewan dengan jenis kelamin berbeda, bukan hemafrodit. Ascaris
lumbricoides hanya berkembang biak secara seksual. Ascaris lumbricoides jantan
memiliki sepasang alat berbentuk kait yang menyembul dari anus disebut spikula.
Spikula berfungsi untuk membuka pori kelamin cacing bretina dan memindahkan
sperma saat kawin.
Infeksi cacing ini menyebabkan penyakit
askariasis atau cacingan, umumnya pada anak-anak. Infeksi ini terjadi pada saat
mengkonsumsi makanan atau minuman yang tercemar telur ascaris.
Cacing dewasa menghasilkan telur-telur yang
akan matang di tanah, saat telur in tertelan orang, larvanya akan melubangi
dinding usus, bergerak ke hati, jantung dan/atau paru-paru.
Sesaat di dalam paru-paru, larva berganti
kulit, setelah sepuluh hari bermigrasi lewat saluran udara ke kerongkongan
tempat dimana mereka akan tertelan. Dalam usus kecil cacing dewasa kawin dan
betinanya menimbun telur-telur yang akan dilepaskan keluar bersama feses. Telur
dalam feses ini harus mencapai mulut orang lagi untuk memulai siklus baru.
b. Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
Cacing ini dinamakan cacing tambang karena
ditemukan di pertambangan daerah tropis.Cacing tambang dapat hidup sebagai
parasit dengan menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus manusia.Cacing
ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari cacing perut.Cacing tambang
Ancylostoma memiliki ujung anterior melengkung membentuk kapsul mulut dengan 1
-4 pasang kait kitin atau gigi pada sisi ventralnya.Kait kitin berfungsi untuk
menempel pada usus inangnnya.Pada ujung posterior cacing tambang jantan
terdapat bursa kopulasi.Alat ini digunakan untuk menangkap dan memegang cacing
betina saat kawin.Cacing betina memiliki vulva (organ kelamin luar) yang
terdapat didekat bagian tengah tubuhnya.
c. Oxyuris vermicularis (cacing kremi)
Cacing ini disebut cacing kremi karena
ukurannya yang sangat kecil. sekitar 10 -15 mm. Cacing kremi hidup di dalam
usus besar manusia.Cacing kremi tidak menyebabkan penyakit yang berbahaya namun
cukup mengganggu. Infeksi cacing kremi tidak me
merlukan perantara.Telur cacing dapat
tertelan bila kita memakan makanan yang terkontaminasi telur cacing
ini.Pengulangan daur infeksi cacing kremi secara autoinfeksi, yaitu dilakukan
ole penderita sendiri.Cacing ini bertelur pada anus penderita dan menyebabkan
rasa gatal.Jika penderita sering menggaruk pada bagian anus dan tidak menjaga
kebersihan tangan, maka infeksi cacing kremi akan terjadi kembali.
d. Wuchereria bancrofti (cacing rambut)
Cacing rambut dinamakan pula cacing
filaria.Tempat hidupnya di dalam pembuluh limfa.Cacing ini menyebabkan penyakit
kaki gajah (elefantiasis), yaitu pembengkakan tubuh.Pembengkakan terjadi karena
akumulasi cairan dalam pembuluh limfa yang tersumbat oleh cacing filaria dalam
jumlah banyak.Cacing filaria masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Culex
yang banyak terdapat di daerah tropis.
e. Trichinella spiralis
Cacing ini hidup pada otot manusia dan
menyebabkan penyakit trikhinosis atau kerusakan otot. Manusia yang terinfeksi
cacing ini karena memakan daging yang tidak dimasak dengan baik.
Cacing betina dewasa melubangi dinding usus
halus, keturunan yang hidup terbawa oleh aliran darah menuju otot rangka
kemudian menjadi kista.
V.
Peranan
Peranan
nemathelminthes bagi kehidupan manusia secara ekonomi tidak ada yang
menguntungkan bahkan merugikan. Nemathelminthes kebanyakan adalah parasit pada
manusia, tanaman, dan hewan
VI.
Cara Reproduksi
Nemathelminthes
umumnya melakukan reproduksi secara seksual. Sistem reproduksi bersifat
gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang
berbeda. Fertilisasi terjadi secara internal. Telur hasil fertilisasi dapat
membentuk kista dan kista dapat bertahan hidup pada lingkungan yang tidak
menguntungkan.
Untuk menambah wawasan kita dapat membuka jurnal ten tang Nemathelminthes dibawah ini :
0 komentar:
Posting Komentar